Jumat, 15 Oktober 2010

Kota Tua Jakarta

Lingkungan yang termasuk wilayah ini meliputi Sunda Kelapa, Pasar Ikan, Luar Batang, Kali Besar, Taman Fatahillah dan Glodok. Luas wilayah Kota Tua Daerah sekitar sekitar 139 hektar. Kawasan ini merupakan awal dari masa depan perkembangan kotaJakarta sejak abad 14. Selama tahun 1527 ini adalah Kota pelabuhan yang direbut oleh Fatahillah dan berganti nama menjadi Jayakarta. Lebih lanjut lagi  di tahun 1620 kota ini dikuasai oleh VOC Belanda yang diubah menjadi Batavia.
Pada abad ke 18 kota ini telah berkembang ke sisi selatan sampai ke daerah di taman Fatahillah dan Glodok sekarang. Sebagai kota tua, Jakarta telah meninggalkan warisan dari sejarah masa lalu mengambil bentuk bangunan dengan arsitektur Eropa dan Cina dari abad 17 sampai awal abad ke-20. Kota tua ini telah dipelihara sebagai kawasan restorasi.
Sejarah Kota Tua
  

Kota Tua
Visi
Terciptanya kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta sebagai daerah tujuan wisata budaya yang mengangkat nilai pelestarian dan memiliki manfaat ekonomi yang tinggi.

Misi
Konservasi dan revitalisasi
menghidupkan aktivitas seni dan budaya
sosial dan kemasyarakatan
pengembangan bisnis dan ekonomi
peningkatan infrastruktur
mengatur hukum dan manajemen perkotaan
living in the city-hidup dan kehidupan di kota

SK. Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 34/2006

tentang penguasaan perencanaan dalam rangka penataan kawasan "Kota Tua" seluas 846 Ha yang terletak di Kotamadya Jakarta Utara dan Kotamadya Jakarta Barat.

wilayah tersebut meliputi: paling Utara Luar Batang dan Pelabuhan Sunda Kelapa. paling Selatan jalan Gajah Mada pada titik lokasi bangunan Candranaya, sedangkan paling Barat dan Timur dibatasi dengan sungai.
Sejarah Kota Tua
Pelabuhan Sunda Kelapa diserang oleh tentara Demak pada 1526, yang dipimpin oleh Fatahillah, dan setelah berhasil direbut, namanyapun diganti menjadi Jayakarta pada 22 Juni 1527, kota tersebut luasnya tidak lebih dari 15 hektar dengan pola tata kota tradisional Indonesia. Kota Jayakarta hancur diserang VOC Belanda pada tahun 1619 yang dipimpin oleh Jan Pieterzoon Coen.
Pada tahun 1620 diatas reruntuhan kota Jayakarta, Belanda membangun kota baru yang diberi nama Batavia sebagai penghormatan atas kaum Batavieren suku bangsa Eropa yang menjadi nenek moyang orang-orang Belanda, disebelah timur sungai Ciliwung yang pusat kotanya kini masih terlihat disekitar Taman Fatahillah sekarang.
Orang-orang pribumi Batavia dijuluki Batavianen (orang Batavia) yang kemudian dikenal sebagai orang Betawi. Orang Betawi sebenarnya adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa.
Kota Batavia pada tahun 1635 diperluas ke sebelah barat sungai Ciliwung diatas bekas kota Jayakarta yang hancur. Kota ini dirancang lengkap dengan sistem pertahannya berupa tembok dan parit sekeliling kota. Tata ruang kota dibagi kedalam blok-blok yang dipisahkan oleh kanal. Pembangunan kota Batavia selesai pada tahun 1650. Setelah pendudukan Jepang pada tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi "Jakarta".

Kami siap membantu wisata anda.
Salam Surya Wisata

1 komentar :

Anonim mengatakan...

min paket wisata kota tua tuk brp org? klo cuma ber2 bs?

Posting Komentar